Beberapa waktu yang lalu, saat berselancar di internet, tidak sengaja menemukan tulisan Bpk Pdt Osias Kause. Tulisan tersebut dimuat dalam jurnal Luxnos, milik STT Pelita Dunia. Judul yang diberikan pada tulisan tersebut yaitu Peran Jemaat Bagi Pertumbuhan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Maranatha Topan.
Meskipun judulnya menuliskan peran jemaat, namun apabila dilihat lebih mendalam, banyak pesan yang bisa jadi pegangan bagi para pekerja gereja atau para hamba Tuhan.
Dalam analisa beliau, setidaknya terdapat 8 faktor yang menghambat Pertumbuhan Gereja di Jemaat GKE Maranatha Topan, yaitu:
Bagi saya, apa yang dituliskan oleh Pdt Osias tersebut terkait kondisi Jemaat GKE Maranatha Topan tersebut, mungkin saja, banyak terjadi di jemaat yang lain dan langkah strategi yang direkomendasikan tersebut dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi.
- Kurangnya dukungan orang tua terhadap Ibadah Sekolah Hari Minggu. Tidak hadirnya orang tua pada Ibadah Minggu, otomatis anaknya tidak ikut Ibadah Sekolah Hari Minggu.
- Tidak adanya pendeta yang melayani untuk pelayanan Kategorial SPRP.
- Adanya polarisasi dalam jemaat. Terdapat hubungan yang tidak harmonis antar warga jemaat.
- Jemaat dipimpin oleh orang yang tidak mempunyai kecakapan dalam menggerakan jemaat. Ketua majelis dipimpin oleh orang awam.
- Hamba Tuhan/Pendeta yang melayani kurang memiliki keberanian untuk melakukan perubahan. Kurang termotivasi untuk mengembangkan gereja.
- Tingkat Pendidikan jemaat yang rendah dan tidak mempunyai visi atau kesadaran untuk mengembangkan gereja.
- Okultisme. Banyak warga jemaat GKE Maranatha Topan yang lebih percaya pada praktik perdukunan untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan, termasuk saat sakit.
- Kurangnya pembinaan dalam jemaat karena pengurus sendiri belum memiliki kecakapan dalam melayani.
Dalam tulisannya, Bpk Osias Kause juga memberikan langkah strategi Misi Jemaat Dalam rangka Pertumbuhan Jemaat GKE Topan, Resort Nanga Tebidah, Sintang, yaitu:
- Pembenahan Organisasi
- Pengefektifan Kepimpinan. Sebaiknya Majelis Jemaat dipimpin oleh hamba Tuhan/Pendeta yang telah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin. Serta terus meningkatkan kemampuan diri dengan terus belajar.
- Mengoptimalkan sumber daya dan dana yang ada. Memilih pengurus/bendahara yang dapat dipercaya oleh jemaat.
- Pendeta/vikaris yang melayani harus berani untuk menangkap kesempatan, jangan takut mencoba demi pertumbuhan jemaat.
- Kunjungan pastoral. Ini sangat penting guna memotivasi jemaat.
- Melaksanakan Persekutuan rumah. Kegiatan ini berbeda dengan Kebaktian Keluarga. Persekutuan jemaat rumah diharapkan dapat menghilangkan seteru antar jemaat.
- Kebaktian Rumah Tangga.
Bagi saya, apa yang dituliskan oleh Pdt Osias tersebut terkait kondisi Jemaat GKE Maranatha Topan tersebut, mungkin saja, banyak terjadi di jemaat yang lain dan langkah strategi yang direkomendasikan tersebut dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Semoga tulisan Bpk Osias tersebut dapat menggugah kita semua agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam mendorong pertumbuhan gereja/jemaat.
Tulisan lengkap dapat dibaca via tautan berikut:
https://luxnos.sttpd.ac.id/index.php/20_luxnos_20/article/download/kause_2021/kause_2021/609
Pdt Osias Kause, M.Th.
Pendeta Resort GKE Pangkalan Bun, GKE Efata, Jemaat Pasir Panjang
(Pernah bertugas sebagai Ketua Majelis Resort GKE Nanga Tebidah, Sintang, Kalbar)
0 comments:
Post a Comment